BELAJAR TIDUR
Seorang
anak sedang menulis jadwal aktifitasnya sehari-hari di meja belajarnya. Ayahnya yang berprofesi sebagai
seorang dokter, baru saja pulang dari rumah sakit langsung menghampiri anaknya.
Ayah : “Hai nak,
ayah sudah pulang, sedang apa kamu ?” (sambil memeluk anaknya)
Anak : “Hai ayah, iya ini aku lagi mencatat
jadwal aktifitas sehari-hariku seperti yang dianjurkan ayah dulu, agar aku
dapat memanfaatkan waktu sebaik mungkin.” (menunjukkan tulisannya kepada ayah
bahwa pukul 19.00-20.30 waktunya
belajar)
Ayah : “ Waw, anak ayah hebat ! ayah bangga
sekali sayang, karena kamu belajar lebih disiplin lagi. Semangat yaa..”
(memberikan acungan dua jempol di tangannya sambil berjalan keluar kamar)
Anak : “Iya ayah, aku ingin menjadi seseorang
yang sukses nantinya, ya tidak beda jauhlah sama ayah.” (sedikit berteriak lalu
tertawa kecil)
Pada hari-hari berikutnya ayah
selalu memperhatikan aktifitas anaknya itu, namun ada sedikit keanehan yang
ayah rasakan melihat sikap anaknya dan bermaksud menanyakannya.
Ayah : “ Anakku sayang, bukannya ayah lihat
kemarin dicatatan kamu pukul 19.00-20.30 adalah waktu untuk belajar ? tapi
kenapa setiap jam belajar kamu selalu tidur ? katanya belajar disiplin,
belajarlah apa yang diajarkan disekolahmu oleh guru-gurumu nak.” (Membelai
rambut anaknya)
Anak : “Ayahku sayang, justru aku adalah
murid yang disiplin dan selalu belajar tepat waktu tentang apa yang diajarkan
guru di sekolah.” (dengan penuh percaya diri)
Ayah : “Tapi kamu malah tidur tiap jam
belajar nak ! disiplin dimananya ?” (sedikit emosi)
Anak : “Ya karena guruku selalu tidur tiap
mengajar dikelas yah ! salahkah jika aku belajar tidur di jam belajar ku ?” (sedikit berteriak)
Ayah : “Astaga…. Lantas siapa yang salah?
(Berbalik badan dengan menepuk dahinya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar